News

Pj. Gubernur Harisson Apresiasi Peran Ibu Gaungkan Keindahan Wastra Kalbar

Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-96 Tahun 2024, Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat bersama TP-PKK dan DWP se-Kalbar menggelar agenda promosi wastra khas Kalimantan Barat di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (19/12/2024).

Dengan mengusung tema “Wastra Kalbar dari Ibu untuk Indonesia”, agenda ini sekaligus menjadi apresiasi bagi wanita tangguh di Kalbar bersama para perajin perempuan yang telah memberikan karya dan prestasi terbaik untuk provinsi Kalbar, hingga wastra-wastra tersebut dikenal di tingkat nasional dan internasional.

Kegiatan ini berlangsung meriah, yang dihadiri oleh Pj. Gubernur Kalbar, Harisson, Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat Ny. Windy Prihastari Harisson, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar Mohammad Bari, Pejabat Ketua DWP Provinsi Kalimantan Barat Ny. D. Efy Masfiaty M. Bari dan Kepala Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Tak hanya itu, kegiatan Wastra Kalbar dari Ibu untuk Indonesia ini turut dimeriahkan dengan pagelaran fashion show wastra yang melibatkan 35 Dharma Wanita Persatuan (DWP) dari seluruh Provinsi Kalimantan Barat.

Penjabat Gubernur Harisson mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan wastra hasil karya ibu-ibu penenun yang ada di Kalimantan Barat.

“Nah pada kegiatan ini juga sebenarnya kita mengangkat wastra di Kalimantan barat, wastra inikan sebenarnya yang menenun itu ibu-ibu, dengan kita terus mempromosikan seperti yang kita ketahui memang wasra kita sudah dikenal di nasional bahkan sekarang sudah merambah ke internasional. Wastra kita dari Sintang sudah dipakai di pertemuan – pertemuan internasional nah ini perlu terus kita promosikan dalam rangka meningkatkan pendapatan ibu-ibu penenun, pengrajin yang ada di Kalimantan barat ini supaya mereka terus bisa melestarikan budaya kita dan disamping itu juga menambah pendapatan mereka,” kata Harisson.

Dirinya juga menyampaikan bahwa selain mempromosikan wastra, acara ini juga menjadi momen bagi Pemerintah Provinsi Kalbar untuk memberikan apresiasi kepada para ibu tangguh yang telah mendidik anak-anak mereka yang menyandang disabilitas.

“Kegiatan wastra dari ibu untuk Indonesia inikan sebenarnya dalam rangkaian peringatan hari ibu dimana kita menampilkan ibu-ibu tangguh, tadi ibu-ibu yang anak-anaknya itu disabilitas ada yang penderita thalasemia dan lain-lain. Nah ibu-ibu ini kita undang dan kita berikan penghargaan apresiasi karena mereka terus berjuang mendidik anaknya untuk menjadi pintar yang nantinya akan siap menghadapi indonesia emas Tahun 2045,” jelasnya.

Sementara itu, Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy mengungkapkan pada pagelaran Wastra Kalimantan Barat yang dilaksanakan pada hari ini mengangkat tema “Wastra Kalbar dari Ibu untuk Indonesia”. Dimana kegiatan ini dalam rangka mengapresiasi Wastra Kalbar yang umumnya merupakan buah karya sorang wanita atau ibu – ibu.

“Jadi apresiasi terhadap seluruh stakeholder organisasi wanita di Kalimantan Barat, khususnya tim penggerak PKK dan Dharma Wanita se kalbar kemudian dekranasda se Kalbar bersama para perajin-perajin, desainer- desainer perempuan yang telah memberikan karya terbaik dan Prestasi terbaik untuk Kalbar, sehingga wastra ini terkenal bukan hanya secara nasional bahkan secara internasional,” ungkap Windy.

Kemudian daripada itu Windy juga mengajak seluruh stakeholder harus selalu mempromosikan wastra-wastra Kalimantan Barat karena sangat banyak sekali hasil karya wastra yang berasal dari Kalimantan Barat, Tak hanya itu dirinya juga mendorong agar wastra-wastra yang ada untuk didaftarkan di hak cipta agar tidak diambil atau diakui oleh orang lain maupun negara luar.

“Ada salah satu contoh di suatu daerah yang memang motif tersebut sudah ada ternyata sekarang mau diambil dengan yang membuatnya, karena belum didaftarkan di daerah tersebut akhirnya motif tersebut ditarik dan dimunculkan motif yang lainnya. Kita khawatir apalagi ini kan banyak para perajin kita ini yang berada di daerah-daerah perbatasan Nah khawatirnya itu diakui dengan negara-negara tetangga yang memang kita budayanya hampir mirip dengan mereka,” jelasnya.

Seperti kita ketahui, promosi itu dilakukan dalam rangka untuk memperkenalkan kembali hasil karya dari ibu-ibu PKK, Dharma wanita se- Kalimantan Barat yang Perlihatkan kebolehannya untuk menghadirkan wastra dalam bentuk baik itu pakaian resmi, pakaian semi resmi maupun pakaian olahraga. Pakaian olahraga saja ada Wastranya dan pakaian hari-hari tentunya yang mudah diterima oleh masyarakat.

“Jadi bukan hanya model wastra formal yang bisa dipakai untuk segala momen juga bisa kita pakai,” terangnya.

Tak hanya itu, Windy mengatakan bahwa pada kegiatan hari ini juga telah memberikan apresiasi kepada ibu-ibu tangguh yang ada di Kalimantan Barat dimana mereka (Ibu-ibu tangguh) yang diberikan anak-anak istimewa yang dari kecil mereka rawat sampai saat ini dan tadi hadir ada penyandang disabilitas seperti penyandang Thalasemia, tunanetra dan lain-lain dimana mereka (Penyandang Disabilitas) memang perlu pendampingan dan perawatan secara khusus oleh ibu-ibu (Orang Tua) mereka, dan ibu-ibu itu selalu sabar dan memberikan motivasi dan selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya bahkan mendorong anaknya untuk berprestasi dan menyiapkan mereka sebagai generasi emas Tahun 2045.

“Jadi acara hari ini tadi kita sudah sampaikan dalam rangkaian hari ibu ke 96 Tahun 2024. Yang mana pada hari ini juga sebagai apresiasi kita kepada Ibu – ibu di Kalimantan Barat yang tangguh selalu melaksanakan pengabdiannya,” pungkas Windy.

Ditambahkannya, pada peringatan hari Ibu Tahun 2024 yang dilaksanakan pada hari ini, Wanita yang juga merupakan Pj Ketua Dekranasda Kalbar ini menyampaikan inovasi berupa launching buku yang bertajuk “Suguhan Wastra Kalimantan Barat”. Buku Suguhan Wastra Kalimantan Barat tersebut secara resmi dilaunching oleh Penjabat Gubernur Harisson.

“Persembahan dari kami (Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat) yang kami namakan suguhan wastra Kalimantan Barat dalam bentuk buku yang nantinya buku sejarah konvensional maupun nanti bisa diakses secara elektronik oleh seluruh masyarakat. Suguhan Wastra tersebut bercerita bahwa betapa banyaknya budaya kita yang diaplikasikan di dalam wastra dan itu semuanya bagus, tiap daerah mempunyai keunggulan keunggulan tersendiri dan wajib kita jaga dan lestarikan bahkan kita promosikan sesuai dengan perkembangan zaman,” katanya.

Menurutnya, saat ini Dekranasda Kalimantan Barat melalui suguhan Wastra juga ingin memajukan literasi melalui literasi digital yang lebih mudah dilihat dan dibaca oleh masyarakat sehingga bisa menjadi buku panduan di dalam melihat latar belakang atau sejarah dari wastra Kalimantan Barat.

“Karena buku (Suguhan Wastra) ini bukan hanya konvensional jadi kita mendorong literasi digital melalui suguhan luas berbentuk buku konvensional dan elektronik. Nanti bukunya sementara ini lagi diperbanyak dan bukunya nanti tentunya akan kita serahkan seperti buku-buku yang kemarin buku tentang Thalasemia, buku Promosi kalbar yang secara resmi sudah kita serahkan di perpustakaan Republik Indonesia melalui dinas perpustakaan dan kearsipan. Begitu juga dengan buku ini (Suguhan Wastra) akan kita sarankan dan akan kita perbanyak untuk disimpan di perpustakaan perpustakaan karena pada saat ini ada salah satu indikator di dalam New Posyandu itu dan dari buku ini kita bisa belajar di setiap daerah dalam mengembangkan potensi lokal wastranya masing-masing melalui kearifan lokal,” tutupnya.

Related Posts

1 of 10